Lumajang, 20 Oktober 2025 — Di antara hiruk pikuk pagi di Dusun Bundelan, Desa Banjarwaru, ada satu sosok yang selalu dinantikan warga: Ibu Tomblok, penjual legendaris dengan sepeda ontelnya yang khas. Setiap pagi, suara lonceng kecil dari sepedanya menjadi tanda bahwa jajanan tradisional favorit — jemblem dan bendol — siap dinikmati.
Dengan senyum ramah dan sapaan hangat, Ibu Tomblok berkeliling dari gang ke gang sejak pukul 05.30 pagi. Di dalam wadah sederhana di bagian belakang sepeda ontelnya, tersusun rapi jemblem yang gurih manis dan bendol yang empuk hangat, hasil olah tangannya sendiri.
Meski usianya tak lagi muda, semangatnya tak pernah padam. Ia tetap berkeliling setiap pagi, bahkan di saat hujan ringan sekalipun. Kehadirannya bukan sekadar membawa jajanan tradisional, tetapi juga membawa nostalgia dan kehangatan bagi warga Bundelan.
Banyak warga yang mengaku, aroma jemblem goreng Ibu Tomblok sudah menjadi bagian dari suasana pagi mereka.
Kini, di tengah maraknya jajanan modern, Ibu Tomblok tetap bertahan dengan cita rasa khas dan cara tradisionalnya. Sosoknya menjadi simbol ketekunan dan warisan kuliner desa yang tetap hidup di hati masyarakat.
“Dari sepeda ontelnya, Ibu Tomblok mengayuh kenangan dan kelezatan khas desa yang tak lekang oleh waktu.”
.
.
.
KIM BANJARWARU
Kesekretariat : Jl Monumen Kyai Ilyas Desa Banjarwaru, Kec. Lumajang , Kab.Lumajang
“Inspirasi untuk Perubahan Lebih Baik”
Beranda Seputar Banjarwaru Kegiatan Warga Penjual Legend Jemblem dan Bendol yang Setia Menyapa Pagi Dusun Bundelan
